RABU, 9 MARET 2011, 16:24 WIB
Renne R.A KawilarangVIVAnews - Pihak berwenang India menindak dua orang pilot pesawat komersil yang berijazah palsu. Berasal dari maskapai berbeda, kedua orang itu sebenarnya belum lulus pendidikan khusus pilot.
Menurut harian The Times of India, Rabu 9 Maret 2011, kedua pilot itu masing-masing bekerja untuk maskapai lokal, IndiGo dan MDLR. "Selain mencabut izin mereka, kami juga melaporkan kedua oknum itu ke polisi untuk diproses lebih lanjut," kata Direktur Jenderal penerbangan Sipil India (DGCA), Bharat Bhusnan, yang dikutip The Times of India.
Bulan lalu, DGCA juga mencokok seorang pilot gadungan di maskapai IndiGo. Perempuan itu kedapatan memalsukan sejumlah dokumen agar mendapat lisensi menjadi pilot.
Namun, keahlian pilot gadungan itu mengundang kecurigaan setelah dia melakukan kesalahan fatal. Dalam satu kasus, dia mendaratkan pesawat dengan terlebih dulu mengarahkan roda depan ke landasan.
Padahal, sesuai prosedur dasar pendaratan, pilot harus terlebih dahulu mendaratkan roda-roda bagian belakang pesawat ke permukaan landasan. Kesalahan fatal perempuan pilot mengakibatkan pesawat Airbus A320 mengalami kerusakan. Menurut media massa India, dia sudah melakukan kesalahan prosedur pendaratan hingga 15 kali.
Ditemukannya sejumlah pilot gadungan menjadi indikasi bahwa India belum siap menghadapi lonjakan permintaan layanan penerbangan komersil. Sejak liberalisasi industri penerbangan pada 1990-an dan naiknya pendapatan rata-rata kelas menengah di India, jumlah penumpang pesawat terus naik. Dalam 12 bulan terakhir, jumlah penumpang pesawat komersil meningkat 25 persen.
Menghadapi persaingan yang ketat dengan anggaran seadanya, sejumlah maskapai lokal berlomba-lomba merekrut pilot-pilot lokal dengan mengabaikan kualitas pendidikan mereka.
Menurut harian The Times of India, Rabu 9 Maret 2011, kedua pilot itu masing-masing bekerja untuk maskapai lokal, IndiGo dan MDLR. "Selain mencabut izin mereka, kami juga melaporkan kedua oknum itu ke polisi untuk diproses lebih lanjut," kata Direktur Jenderal penerbangan Sipil India (DGCA), Bharat Bhusnan, yang dikutip The Times of India.
Bulan lalu, DGCA juga mencokok seorang pilot gadungan di maskapai IndiGo. Perempuan itu kedapatan memalsukan sejumlah dokumen agar mendapat lisensi menjadi pilot.
Namun, keahlian pilot gadungan itu mengundang kecurigaan setelah dia melakukan kesalahan fatal. Dalam satu kasus, dia mendaratkan pesawat dengan terlebih dulu mengarahkan roda depan ke landasan.
Padahal, sesuai prosedur dasar pendaratan, pilot harus terlebih dahulu mendaratkan roda-roda bagian belakang pesawat ke permukaan landasan. Kesalahan fatal perempuan pilot mengakibatkan pesawat Airbus A320 mengalami kerusakan. Menurut media massa India, dia sudah melakukan kesalahan prosedur pendaratan hingga 15 kali.
Ditemukannya sejumlah pilot gadungan menjadi indikasi bahwa India belum siap menghadapi lonjakan permintaan layanan penerbangan komersil. Sejak liberalisasi industri penerbangan pada 1990-an dan naiknya pendapatan rata-rata kelas menengah di India, jumlah penumpang pesawat terus naik. Dalam 12 bulan terakhir, jumlah penumpang pesawat komersil meningkat 25 persen.
Menghadapi persaingan yang ketat dengan anggaran seadanya, sejumlah maskapai lokal berlomba-lomba merekrut pilot-pilot lokal dengan mengabaikan kualitas pendidikan mereka.