Sabtu, 19 Februari 2011

Penyu Langka Tampakkan Diri di Sumatera[Penyu Belimbing]


Penyu Belimbing




Mendengar nama penyu belimbing jadi teringat buah belimbing. Apa hubungan, yah? Oh, rupanya bentuk badan si penyu ini memang mirip buah belimbing. Makanya, nama penyu itu diambil dari buah yang rasanya sedikit asam. Kalo nama latinnya, nih, Dermochelys coriacea. Penyu belimbing ini adalah salah satu penyu terbesar di dunia.

Penyu belimbing punya hobi yang unik. Keliling dunia dan menjelajahi samudera! Hewan ini memang suka sekali berpindah-pindah tempat jadi agak sulit mengetahui keberadaannya. Untuk itu di tahun 2003, dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pergerakan si penyu belimbing. Sebuah alat pun dipasangkan pada punggung penyu belimbing. Dengan begitu, peneliti bisa memantau penyu ini lewat satelit.


Hasil dari penelitian itu mengejutkan! Kini, salah satu penyu berada Pantai Barat Amerika Serikat, tepatnya di Monteray Bay, sekitar 25 km dari Golden Bridge, San Fransisco. Ini berarti, penyu belimbing tersebut telah mengarungi Samudera Pasifik dan menempuh jarak sekitar 96.000 km dari habitat asalnya di Papua dalam jangka waktu lebih dari satu tahun! Ck..ck..ck.


Penyu belimbing yang baru menetas langsung berenang ke lautan, lho. Foto: kaskus
Hewan yang beratnya bisa mencapai 600-900 kg selalu punya kehidupan yang berbeda dari penyu lainnya. Saat baru menetas beratnya kurang dari 200 gram dan penyu kecil tersebut langsung berenang ke laut lepas. Ia baru kembali ke daratan setelah berat badannya mencapai sekitar 600 kg, hanya untuk bertelur! Lama banget, kan?

Hanya penyu betina dewasa yang ’mampir’ kedaratan selama sekitar tiga jam dalam setiap masa bertelur untuk meletakkan 60-120 telurnya, lalu kembali ke laut, dan naik lagi ke daratan untuk bertelur 2-3 tahun kemudian.

Biasanya dari 1.000 telur Penyu Belimbing yang menetas, hanya satu hingga lima ekor yang hidup menjadi dewasa hingga puluhan tahun. Sayang banget! Belum lagi jumlah penyu yang berkurang akibat perburuan liar yang suka menangkap penyu untuk diambil daging, cangkang dan telurnya. Lama-lama keberadaan penyu belimbing pun makin sedikit.

Pencemaran laut juga menjadi sebuah masalah besar. Sampah plastik yang dibuang ke laut menjadi makanan penyu belimbing. Itu karena sampah tersebut mirip dengan ubur-ubur kesukaan hewan itu. Sebagai pemangsa utama ubur-ubur, penyu belimbing menjadi pengatur keseimbangan populasi ubur-ubur di alam dan populasi ubur-ubur pun bertambah.

Jika ubur-ubur bertambah banyak bisa menyebabkan penurunan populasi ikan karena ubur-ubur adalah pemangsa utama larva ikan tersebut. Nah, itulah perlunya pelestarian penyu belimbing.











0 komentar:

Posting Komentar