Rabu, 05 Januari 2011

Tiga Tanda Bahaya Pernikahan



Kenali sinyal-sinyal yang bisa menunjukkan pernikahan Anda di ambang kehancuran.

Bertengkar 
 - Banyak pasangan khawatir ketika pernikahan sedang dalam masalah, dan terkadang merasa akan berujung pada perpisahan. Memang cukup sulit mengetahui apakah masalah tersebut akan selesai atau justru jadi pemicu perceraian yang potensial.

Untuk menganalisa masalah dalam pernikahan, cobalah melihatnya dari tiga cara berbeda. Berikut ini tiga tanda yang bisa menunjukkan pernikahan Anda di ambang kehancuran, seperti dikutip dari Livestrong.com.

1. BahasaIndikator umum masalah dalam pernikahan dapat dilihat dari cara pasangan berkomunikasi. Itu menurut tim peneliti dari University of Utah, Amerika Serikat. Pasangan yang memulai percakapan dengan bahasa buruk, kritis dan penuh tuduhan cenderung menjalani pernikahan sulit. Jika bahasa yang digunakan menjadi bersifat menghina, bagaimanapun, itu adalah tanda bahaya besar dalam sebuah pernikahan. 


Misalnya, bandingkan dua kalimat berikut. "Sampah masih dalam garasi, kamu lupa membuangnya semalam ya sayang" dengan "Kamu malas sekali dan tidak pernah melakukan apapun, sampah masih ada di garasi sejak semalam". Perbedaan dalam bahasa ini adalah indikator yang sangat jelas.

2. Respon biologisPerilaku individu masing-masing pasangan juga bisa jadi sinyal tanda bahaya perkawinan. Ketika seseorang terkena stres berulang atau selalu muncul situasi yang memicu stres, tubuh akan bereaksi secara tidak sadar. Sebagai contoh, detak jantung manusia normal biasanya antara sekitar 30 dan 76 denyut per menit. Ketika terkena tegangan konstan dari pernikhan yang buruk, denyut jantung bisa abnormal, jadi lebih tinggi dalam waktu lama.
Menurut sebuah studi pada 2007 yang dilakukan oleh peneliti di University College London dan dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, orang yang memiliki pengalaman hubungan pribadi buruk, berisiko 34 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung daripada pasangan yang tidak memiliki pengalaman hubungan pribadi buruk.

0 komentar:

Posting Komentar